Senin, 04 Mei 2009

PENYAKIT HATI


PENYAKIT HATI

A. Karakter hati.

Manusia diciptakan Allah sebagai mahluk yang sempurna dibanding dengan mahluk lainnya, karna keistimewaan yang dimilikinya. Manusia dapat menjadi mahluk yang paling baik, sehingga derajatnya dapat melampaui malaikat, tetapi dapat pula menjadi makluk yang paling buruk bahkan derajatnya dapat melebihi bintang.

Baik buruknya manusia tidak terletak pada keadaan fisiknya,melainkan pada kepribadiannya, karma itu derajat manusia bersifat ruhaniah, sedangkan yang tampak ke luar adalah perkataan dan tingkah lakunya , baik dan buruknya ucapan dan perbuatan manusia berkaitan dengan pengendalian hati yang dimiliki oleh setiap orang. Nabi bersabda:

Artinya

“Sesungguhnya dalam tubuh terdapat sebongkah daging, apabila ia baik, maka baik lah seluruh tubuh dan apabila rusak, maka rusaklah seluruh tubuh, dia adalah hati”.(H .R. Bukhari dan Muslim)

Hadist diatas dapat kta pahami bahwa ucapan dan perbuatan manusia tergantung pada keadaan hati, apabila hati baik, terpelihara dan terkendali maka perbuatan dan ucapannya akan baik,sementara kalau hati tidak terawat, kotor tidak terpelihara, ia akan mendorong untuk berkata dan berperilaku tidak baik mengkuti bisikan setan.

Hati dapat dikontrol dengan akal yang sehat dan mengikuti ajaran islam. Hati yang terisi dengan agama akan terjaga, bersih dan sehat. Jika hati tidak terawat dan terpelihara, ia akan membeku dan keras, sehingga ia akan mudah menerima bisikan setan yang selalu mendorong untuk berbuat jahat. Bisikan setan ke dalam hati bisa bentuk apa saja, misalnya karena bergurau atau salah paham, salah pandang, prasangka yang buruk yang membangkitkan emosi dan kemarahan yang menyebabkan terjadinya petengkaran, perkelahian,iri hati, dengki dan sebagainya.

Pertengkaran, permusuhan dan dendam merupakan ungkapan dari hati yang tidak terkendali dan tidak terawat dengan baik, sehingga mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yang merusak ( destruktif ). Hal ini terjadi karena ada sifat egoisme, tinggi hati, sombong dan merasa benar sendiri yang merupakan ungkapan hati yang tidak sehat. Dia menjadi pemarah.

Apa itu marah? Marah adalah api setan dari hati naik ke otak dan ini akan tampak pada wajah, wajah orang marah menjadi merah, mata melotot, bibir gemetar, lubang hidung kembang kempis, gigi gemertak, ucapan – ucapan kotor keluar dari mulutnya, jelek sekali rupanya orang yang sedang marah itu. Lebi parah lagi kelakuan orang yang sedang marah ialah gerakan mondar mandir, setan terus menggodanya : pukul saja, ambil batu lempar, ambil gelas, piring pecahkan ( melayang ), ambil pisau, golok, bahkan ambil pistol -- Nauzubillah

Jika sudah seperti itu kita harus cepat mengucapkan Istigfar “ Astagfirullah “. Redamkan kemarahan, usir setan itu, jika sedan berdiri marah, duduk lah cepat, atau pergi berwudhu, api setan itu akan dingin dam mati dengan air wudhu.

Kala marah tak terkendali. Sampai menganiaya orang maka di dunia akan masuk penjara di akhirat dia masuk neraka. Rasulullah bersabda :

“Telah terjangkit pada kalian penyakit umat terdahulu yaiu marah dan membinasakan” (H.R. Ahmad dan Tirmidzi)

Ajaran agama Islam mendidik dan melatih kita bagaimana memelihara dan menjaga hati, agar selalu dalam keadaan bersih, tidak marah sehingga setan tidak merasuki diri kita, sehingga kta dapat menjadi makluk yang berahlak mulia dan terhindar dari akhlak yang tercela.

Memelihara hati di mulai dengan upaya terus menerus menghayati bahwa kita merupakan manusia tidak sempurna, karena itu kita tidak akan menempatkan diri kita di atas orang lain. Perasaan ini akan menjauhkan diri kita dari perasaan tersinggung, karena merasa direndahkan atau sombong yang menyebabkan orang lain sakit hati yang dua hal ini menjadi menjadi awal terjadinya pertengkaran.

Hendaknya kita berusaha untuk terus menerus memperbaiki diri dan selalu berusaha menahan perasaan dan berusaha mengembangkan perasangka yang baik kepada orang lain. Jika kita dapat melakukannya maka akan lahir sifat rendah hati, mampu menahan dan mengendalikan diri, serta dapat mengharga orang lain, orang yang bersih hatinya akan dapat merasakan ketentraman hidup, wajah cerah dan tidak akan merasakan sendirian karena banyak kawannya.

  1. Macam-Macam Penyakit Hati

Ahklak yang tercela yang berawal dari penyakit hati yang harus dihindari banyaksekali macamnya, sebagian diantaranya dijelaskan di bawah ini di jelaskan di bawah ini.

1. Iri, Dengki atau Hasud

Iri, dngki atau hasud adalah perasaan tidak senang terhdap nikmat yang di peroleh orang lain dan berusaha dengan berbagai cara agar nimat yang dieroleh orang lain itu hilang, bahkan boleh jadi dia menharapkan nikmat itu jatuh ketangannya.

Nabi bersabda

Waspadalah terhadap hasud, sesungguhnya haud itu memakan (menghilangkan) kebaikan sebagaimana api (menhabiskan) kayu baker (H R Bukhori dan Muslim).

Penyakit iri,dengki dan hasud dapat menyakiti diri antara lain disebabkan oleh adanya:

1. Rasa permusuhan dan kebencian

Hubungan antara manusia dalam masarakat menyebabkan lahirnya perasaan-perasaan senang dan tidak senang pada diri orang-orang yang terlibat dalam hubungan itu. Rasa tidak senang yang berlebihan dan tidak terkontrol akan melahirkan permusuhan dan kebencian, sehingga mendirong orang itu untuk berusaha melakukan sesuatu yang dapat memuaskan dirinya, disini lahirlah hasud dan dengki.

Perlu diingat, sebenarnya iri, hsud dan dengki itu menyiksa diri pemilik sipat itu sendiri, sebab selama sipat-sipat itu bersarang dalam hatinya, ia akan merasakan panas hatinya seakan-akan api membakar dadanya. Sebelum maksudnya tecapai, ia lebih dulu akan membinasakan dirinya, yakni berlarut-larut menderita, mendapat celaan dari kiri-kanan, menanamkan benih permusuhan dan memperoleh kutukan tuhan. Hasud adalah perbuatan yang harus di jauhi, sebab berbahaya bagi ketenangan dan ketenraman hidup.

2 Adanya perasaan tinggi diri

Perasaan tinggi diri, atau merasa dirinya lebih tinggi (super) dan lebih mulia dari orang lain akan merasa tersiksa manakala ada orang yang lebih atau melampaui dirinya. Ia akan membenci orang lain yang melampauinya dan itu berusaha menjatuhkannya.disini usaha yang dilakukannya selalu bermuatan hasud dan dengki.

3 Kikir berbuat baik pada orang lain

Sebab lain lahirnya iri, dengki dan hasud adalah adanya sipat kikir berbuat baik kepda orang lain.keengganan untuk berlaku egois dan selalu diperhatikan orang lain. Ia tida senang orang lain memperoleh kenikmatan, bahkan sebaliknya ia senang apabila orang lain menderita.

Sebab munculnya sipat iri, dengki dan hasud itu pada dasarnya karna tidak mampunya orang itu mengendalikan hatinya, bahkan ia dikuasai perasaan dan nafsunya yang pada akhirnya akan menghancurkan dirinya sendiri.

Upaya yang dapat dilakukan dalam rangka menanggulangi munculnya penyakit ini antara lain:

1.Menetahui benar bahaya-bahaya iri, dengki dan hasud dengan melihat kenyataan-kenyataan yang terjadi dalam sejarah atau kejadian ditengah-tengah masyarakat. Mengetahui bahwa sipat ini berbahaya diharapkan akan menggugah hati kita untuk menghindarinya.

2.Jika perasaan iri itu muncul, maka hendaklah kita sadari bahwa orang itu tidak akan rugi jika kita mengirinya, bahkan sebaliknya, jika kita iri, lalu kita hasudi maka kita sendiri yang akan rugi. Bukan keuntungan yang akan kita peroleh orang yang denki,melainkan kekecewaan dan kecemasan.

3.Menyadari bahwa iri itu menyakiti hati dan menambah penderitaan batin. Mengikuti perasaan iri tidak akan menjadikan untung, bahkan sebaliknya akan membuahkan penyakit, baik penyakit fisik maupun jiwa.

2. Fitnah

Memfitnah merupakan perbuatan yang sangat buruk, karma fitnah dapat menyababkan orang saling bertengkar, berkelahi bahkan saling bunuh. Dalam sejarah umat islam tercatat suatu fitnah yang besar atau fitnatul kubro, yaitu ketika Abdullah bin saba; orang yahudi yang pura-pura masuk islam, menyebarkan fitnah yang keji dikalangan pengikut Ali bin Abi Thalib, sehingga terjadi peperangan yang hebat antara pengikut Ali dan pengikut Aisyah, Zubair dan Thalhah yang berakhir dengan tewasnya Zubair dan Thalhah dan ribuan umat islam lainnya serta hancurnya persatuan di antara mereka.

Fitnah merupakan perbuatan yang berbahaya,karena ia tidak tampak oleh mata, tetapi dampaknya dapat menghancurkan segalanya. Karena itu orang yang suka menyebarkan fitnah di benci lah SWT, bahkan orang- orang semacam ii jika diketahui wajib diperangi.Firmannya ;

“Perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) agama itu hanya untuk Allah semata, jika mereka berhenti dari memusuhi kamu, maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim’. (QS. Al-Baqorah 2 : 193).

Ayat diatas menjelaskan bahwa apabila orang yang tida suka kepada islam melemparkan kata-kata fitnah, melakukan usaha untuk melemahkan dan memadamkan islam, maka kaum muslimin harus bangkitmembalas atau menjelaskan fitnah kepada yang mereka lemparkan, sehingga islam tegak hanya karena Allah. Jika mereka berhenti dari fitnah, maka tidak ada lagi permusuhan kecuali bagi orang-orang yang melakukan aniaya.

Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita mendengar tuduhan yang tidak pada tempatnya, seperti menjelek-jelekkan orang lain yang belum ada faktanya, menyebarluaskan berita yang belum jelas.Hal yang demikian adalah fitnah yang harus dihindari, sebab fitnah itu lebih berbahaya dari pada pembunuhan.

“Fitnah itu lebih keji dari pada pembunuhan” (QS Albakarah 2:191)

Akibat dari ffitnah merugikan banyak pihak dan dia sendiri merasa dikejar oleh dosanya sendiri. Di akhirat orang yang suka melakukan fitnah tidak berhak masuk surga sesuai dengan hadis:

“Tidak masuk surga orang yang suka memfitnah “ (HR.Bukhari)

3. Buruk sangka (suudzan)

Buruk sangka (suudzan) adalah penyakit hati yang berupa perasangka bahwa orang lain itu bermaksud buruk kepadanya atau berkelakuan buruk, padahal ia sendiri tidak pernah tahu sipat-sipat atau maksud orang itu yang sebenarnya.

Buruk sangka merupakan penyakit hati yang selalu menyakiti hati setiap orang, jika penyakit ini di biarkan, ia akan berkembang dan menjadi bagian dari dirinya, sehingga bukan hanya merugikan orang lain, tetapi lebih dahulu akan menyakiti dirinya sendiri, sebab orang yang selalu buruk sangka akan dilanda kecemasan, kekuatiran dan ketakutan terus menerus sepanjang ia berhubungan dengan orang lain. Kecemasan keuatiran dna ketakutan merupakan siksaan batin yang menyakitkan, bahkan dapat membangkitkan penyakit-penyakit lahir, seperti setres, jantung berdebar-debar, darah tinggi dan sebagainya. Karna itu buruk sangka merupakan perasaan yang harus dijauhkan dari dirikita, sebagai mana firman Allah

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari perasangka, sesungguhnya sebagian dari perasangka ituadalah dosa” (QS.Al-hujurat,49:12)

Ayat di atas menyuruh kita untuk menjauhi perasangk, menduga-duga, sebab sebagian perasangka itu adalah dosa. Berburuk sangka pada orang lain hakikatnya adalah menganiaya diri sendiri.

Di dalam hadis riwayat Tarmizi dijelaskan bahwa perasangka ada dua macam, yaitu satu dosa dan yang lainnya tidak dosa. Perasangka yang dosa adalah perasangka yang kemudian di ungkapkan dengan bahasa lisan (diucapkan), sedangkan perasangka yang tidak di ungkapkan dalam bahasa lisan tidak berdosa (tersimpan dalam hati atau didiamkan)

Buruk sangka pada orang lain bahayanya antara lain

1. Selalu tidak mempercayai orang lain

2. Tidak ada tenggang rasa

3. Ada anggapan bahwa orang lain jelek

4. Anggapan bahwa ia adalah orang yang serba tahu, serba bias.

5. Membuat dirinya gelisah, tidak tenang, ini akan menyebabkan timbulnya penyakit

Dengan adanya hal-hal tersebut, pada diri seseorang akibatnya yang paling bahaya adalah tida adanya perhatian dan penghargaan dari orang lain yang padi gilirannya ia akan terisolir (terpisah) dari teman dan masarakat sekitarnya. Oleh karna itu berburuk sangka adalah dosa yang harus di hindari

4. Khianat.

Khianat adalah kebalikan dari amanat yang berarti tidak dipercaya. Orang yang khianat adalah orang yang tidak dapat dipercaya atas amanat yang diberikan kepadanya

Firman Allah:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghanati amanat yang dipercayakan kepadamu, sedangkan kamu mengetahui. Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu hanyalah sebagian cobaan, disisi Allah lah pahala yang besar”(QS Al-Anfal, 8:27-28)

Berdasarlan ayat di atas, khianat ada beberapa macam, yaitu khianat kepada Allah, kepada Rasu, kepada manusia, dan khianat kepada hart.

1. Khianat Kepada Allah.

Khianat kepada Allah adalah tidak melaksanakan hukum Allah berupa perintahnya yang harus dikerjakan dan laranganya yang harus di jauhi, misalnya, seorang muslim yang mengetahui wajibnya salat fardu tetapi tidak mengerjakannya, maka ia jelas berkhianat kepada Allah.

2. Khianat Kepada Rasul .

Yang dimaksud khianat kepada Rasul ialah tidak menjadikan hadis Rasul sebagai penjelas kitab Allah, artinya tidak berpedoman pada hadis.

3. Khianat kepada semua manusia.

Khianat kepada manusia yaitu menyelewengkan kepercayaan orang lain yang di bebenkan kepadanya, masalnya seorang mahasiswa dikasih uang, buat bayar kuliah tetepi malah ga dibayarkan.

4 Khianat Kepada Harta

Kianat kepada harta ialah menyalurkan harta tidak pada jalan yang dibenarkan agama. Misalnya tidak menjakatkan harta yang sudah cukup nisab.

Ringkasanya, setiap hukum Allah, bila tidak di amalkan, tidak sesuai dengan ketentuan Allah adalah mengkhianatinya. Jadi setiap umat islam wajib melaksanakan amanat Allah dan berdoa bila mengkhianatinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

saya siap menerima komentar asal jangan melakukan pelanggaaran ok