Senin, 04 Mei 2009

Leadership

Kepemimpinan (Leadership)

A. Pengertian dan Unsur - Unsurnya

Kepemimpinan adalah suatu kegiatan mempengaruhi orang lain agar orang tersebut mau bekerja

sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kepemimpinan juga sering dikenal sebagai

kemampuan untuk memperoleh konsensus anggota organisasi untuk melakukan tugas manajemen

agar tujuan organisasi tercapai.

Menurut George Terry, Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang lain agar mau

bekerja dengan suka rela untuk mencapai tujuan kelompok.

Menurut Cyriel O'Donnell, kepemimpinan adalah mempengaruhi orang lain agar ikut serta dalam

mencapai tujuan umum.

Dari dua pengertian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan terdiri atas :

1. Mempengaruhi orang lain agar mau melakukan sesuatu.

2. Memperoleh konsensus atau suatu pekerjaan.

3. Untuk mencapai tujuan manajer.

4. Untuk memperoleh manfaat bersama.

Sehingga jika dilihat pada konteks kepemimpinan hal yang saling terkait adalah adanya unsur

kader penggerak, adanya peserta yang digerakkan, adanya komunikasi, adanya tujuan

organisasi dan adanya manfaat yang tidak hanya dinikmati oleh sebagian anggota.

B. Fungsi dan Tugas

Seorang pemimpin secara umum berfungsi sebagai berikut :

1. Mengambil keputusan

2. Mengembangkan informasi

3. Memelihara dan mengembangkan loyalitas anggota

4. Memberi dorongan dan semangat pada anggota

5. Bertanggungjawab atas semua aktivitas kegiatan

6. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan kegiatan

7. Memberikan penghargaan pada anggota yang berprestasi

Sedangkan tugas kepemimpinan dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Yang berkaitan dengan kerja :

- Mengambil inisiatif

- Mengatur langkah dan arah

- Memberikan informasi

- Memberikan dukungan

- Memberi pemikiran

- Mengambil suatu kesimpulan

b. yang berkaitan dengan kekompakan anggota :

- Mendorong, bersahabat, bersikap menerima

- Mengungkapkan perasaan

- Bersikap mendamaikan

- Berkemampuan mengubah dan menyesuaikan pendapat

- Memperlancar pelaksanaan tugas

- Memberikan aturan main

C. Level dan Keterampilan Yang Perlu Dimiliki

Kepemimpinan dibagi menjadi sebagai berikut :

1. Level Top Leader/Top Management

Pimpinan puncak, misalnya, direktur utama. Melakukan tugas yang bersifat konseptual.

Misalnya, melakukan perencanaan yang akan dilakukan seluruh anggota.

2. Level Middle Leader/Middle Management

Golongan menengah, misalnya, staf produksi, manajer keuangan. Melakukan tugas konseptual

sebagai penjabaran dari top management, juga melakukan pekerjaan tersebut. Penguasaan

teknis relatif penting.

3. Lower Leader/Lower Management

Golongan bawah, misalnya, supervisor, mandor dan pelaksana teknis. Harus menguasai teknis

walaupun secara konseptual tidak begitu penting.

D. Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan secara umum dapat dikategorikan sebagai berikut :

1. Orientasi pekerjaan (task oriented)

2. Orientasi kekompakan (human oriented)

Dari dua gaya kepemimpinan tersebut berkembang gaya kepemimpinan yang lain seperti :

- Gaya kekompakan tinggi, kerja rendah

- Gaya kerja tinggi, kekompakan rendah

- Gaya kerja tinggi, kekompakan tinggi

- Gaya kerja rendah, kekompakan rendah

E. Persyaratan Ideal Bagi Pimpinan

Menurut George R. Terry, pemimpin harus memiliki ciri sebagai berikut :

1. Mental dan fisik yang energik

2. Emosi yang stabil

3.Pengetahuan human relation yang baik

4. Motivasi personal yang baik

5. Cakap berkomunikasi

6. Cakap untuk mengajar, mendidik dan mengembangkan bawahan

7. Ahli dalam bidang sosial

8. Berpengetahuan luas dalam hal teknikal dan manajerial

Menurut Horold Koontz dan Cyrel O'Donnel, ciri-ciri pemimpin yang baik adalah :

a. Tingkat kecerdasan yang tinggi

b. Perhatian terhadap keseluruhan kepentingan

c. Cakap berbicara

d. Matang dalam emosi dan pikiran

e. Motivasi yang kuat

f. Penghayatan terhadap kerja sama

Teori - Teori Pemikiran Manajemen

A. Teori Manajemen Ilmiah / Klasik

Variabel yang diperhatikan dalam manajemen ilmiah :

1. Pentingnya peran manajer

2. Pemanfaatan dan pengangkatan tenaga kerja

3. Tanggung jawab kesejahteraan karyawan

4. Iklim kondusif

Manajemen ilmiah memperhatikan prinsip-prinsip pembagian kerja.

A.1. Robert Owen (1771 - 1858)

Menekankan tentang peranan sumberdaya manusia sebagai kunci keberhasilan perusahaan.

Dilatar-belakangi oleh kondisi dan persyaratan kerja yang tidak memadai, dimana kondisi kerja

sebelumnya dan kehidupan pekerja pada masa itu sangat buruk.

A.2. Charles Babbage (1792 - 1871)

Menganjurkan untuk mengadakan pembagian tenaga kerja dalam kaitannya dengan pembagian

pekerjaan. Sehingga setiap ekerja dapat dididik dalam suatu keterampilan khusus. Setiap

pekerja hanya dituntut tanggungjawab khusus sesuai dengan spesialisasinya.

A.3. Frederick W. Taylor :

Merupakan titik tolak penerapan manajemen secara ilmiah hasil penelitian tentang studi waktu

kerja (time & motion studies). Dengan penekanan waktu penyelesaian pekerjaan dapat

dikorelasikan dengan upah yang diterima. Metode ini disebut sistem upah differensial.

A.4. Hennry L. Gantt (1861 - 1919) :

Gagasannya mempunyai kesamaan dengan gagasan Taylor, yaitu :

1. Kerjasama saling menguntungkan antara manajer dan karyawan.

2. Mengenal metode seleksi yang tepat.

3. Sistem bonus dan instruksi.

Akan tetapi Hennry menolak sistem upah differensial. Karena hanya berdampak kecil terhadap

motivasi kerja.

A.5. Frank B dan Lillian M. Gilbreth (1868 - 1924 dan 1878 - 1972) :

Berdasarkan pada gagasan hasil penelitian tentang hubungan gerakan dan kelelahan dalam

pekerjaan. Menurut Frank, antara gerakan dan kelelahan saling berkaitan. Setiap gerakan

yang dihilangkan juga menimbulkan kelelahan. Menurut Lillian, dalam pengaturan untuk

mencapai gerakan yang efektif dapat mengurangi kelelahan.

A.6. Herrrington Emerson (1853 - 1931) :

Berpendapat bahwa penyakit yang mengganggu sistem manajemen dalam industri adalah

adanya pemborosan dan inefisinesi. Oleh karena itu ia menganjurkan :

1. Tujuan jelas

2. Kegiatan logis

3. Staf memadai

4. Disiplin kerja

5. Balas jasa yang adil

6. Laporan terpecaya

7. Urutan instruksi

8. Standar kegiatan

9. Kondisi standar

10. Operasi standar

11. Instruksi standar

12. Balas jasa insentif

B. Teori Organisasi Klasik

B.1. Fayol (1841 - 1925) :

Teori organisasi klasik mengklasifikasikan tugas manajemen yang terdiri atas :

1. Technical ; kegiatan memproduksi produk dan mengoranisirnya.

2. Commercial ; kegiatan membeli bahan dan menjual produk.

3. Financial ; kegiatan pembelanjaan.

4. Security ; kegiatan menjaga keamanan.

5. Accountancy ; kegiatan akuntansi

6. Managerial ; melaksanakan fungsi manajemen yang terdiri atas :

- Planning ; kegiatan perencanaan<>

- Organizing ; kegiatan mengorganiisasikaan

- Coordinating ; kegiatan pengkoorrdinasiian

- Commanding ; kegiatan pengarahann

- Controlling ; kegiatan penngawasaan

Selain hal tersebut diatas, asas-asa umum manajemen menurut Fayol adalah :

- Pembagian kerja

- Asas wewenang dan tanggungjawab<>

- Disiplin

- Kesatuan perintah

- Kesatuan arah

- Asas kepentingan umum

>

- Pemberian janji yang wajar

- Pemusatan wewenang

- Rantai berkala

- Asas keteraturan

- Asas keadilan

- Kestabilan masa jabatan

- Inisiatif

- Asas kesatuan

B.2. James D. Mooney :

Menurut James, kaidah yang diperlukan dalam menetapkan organisasi manajemen adalah :

a. Koordinasi

b. Prinsip skala

c. Prinsip fungsional

d. Prinsip staf

C. Teori Hubungan Antar Manusia (1930 - 1950)

Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan psikologis terhadap bawahan, yaitu dengan

mengetahui perilaku individu bawahan sebagai suatu kelompok hubungan manusiawi untuk

menunjang tingkat produktifitas kerja.

Sehingga ada suatu rekomendasi bagi para manajer bahwa organisasi itu adalah suatu sistem

sosial dan harus memperhatikan kebutuhan sosial dan psikologis karyawan agar produktifitasnya

bisa lebih tinggi.

D. Teori Behavioral Science :

D.1. Abraham maslow

Mengembangkan adanya hirarki kebutuhan dalam penjelasannya tentang perilaku manusia dan

dinamika proses motivasi.

D.2. Douglas Mc Gregor

Dengan teori X dan teori Y.

D.3. Frederich Herzberg

Menguraikan teori motivasi higienis atau teori dua faktor.

D.4. Robert Blake dan Jane Mouton

Membahas lima gaya kepemimpinan dengan kondisi manajerial.

D.5. Rensis Likert

Menidentifikasikan dan melakukan penelitian secara intensif mengenai empat sistem

manajemen.

D.6. Fred Fiedler

Menyarankan pendekatan contingency pada studi kepemimpinan.

D.7. Chris Argyris

Memandang organisasi sebagai sistem sosial atau sistem antar hubungan budaya.

D.8. Edgar Schein

Meneliti dinamika kelompok dalam organisasi.

Teori behavioral science ditandai dengan pandangan baru mengenai perilaku orang per orang,

perilaku kelompok sosial dan perilaku organisasi.

E. Teori Aliran Kuantitatif

Memfokuskan keputusan manajemen didasarkan atas perhitungan yang dapat

dipertanggungjawabkan keilmiahannya.

Pendekatan ini dikenal sebagai pendekatan ilmu manajemen yang biasa dimulai dengan langkah

sebagai berikut :

1. Merumuskan masalah

2. Menyusun model aritmatik

3. Mendapatkan penyelesaikan dari model

4. Mengkaji model dan hasil model

5. Menetapkan pengawasan atas hasil

6. Mengadkan implementasi

Alat bantu yang sering digunakan dalam metode ini adalah motede statistik dan komputerisasi

untuk melihat kemungkinan dan peluang sebaai informasi yang dibutuhkan pihak manajemen.

Pengendalian atau Pengawasan

A. Pengertian dan Konsep

Sebagai terjemahan dari controlling dalam manajemen, merupakan fungsi yang penting. Alasan

melakukan pengawasan adalah :

1. Kemungkinan adanya pelanggaran dalam pelaksanaan perencanaan.

2. Kemungkinan terjadinya kesalahfahaman pihak perencana dan pelaksana.

3. Kemungkinan kurangnya penjabaran pekerjaan.

4. Kemungkinan bawahan kurang menguasai pekerjaan.

Jadi pengawasan dapat diartikan sebagai usaha melakukan pengamatan, pemantauan, penyelidikan

dan evaluasi keseluruhan kegiatan agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.

Secara konseptual, pengawasan adalah suatu kehidupan interaktif antara hasil pekerjaan dengan

perencanaan yang telah disusun.

B. Aspek Perencanaan

Dipakai sebagai suatu standar atau tolok ukur. Perencanaan yang masih bersifat umum harus

dijabarkan dalam standar-standar yang dapat diukur, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

C. Aspek Pelaksanaan

Dijadikan sebagai obyek yang dinilai, dianalisa dan dievaluasi kemudian dibandingkan dengan

standar kegiatan. Jika ada perbedaan, maka kegiatan harus dievaluasi sampai sesuai dengan

standar yang telah ditetapkan, akan tetapi jika tidak ada perbedaan maka kegiatan dapat

dilanjutkan ke tahap berikutnya.

D. Tujuan dan Mekanisme Pengendalian/Pengawasan

Tujuan utama dari pengawasan adalah untuk mencegah adanya penyimpangan atau setidaknya

memperkecil kesalahan yang mungkin akan terjadi. Sehingga tujuan yang telah ditetapkan

dapat tercapai dengan baik.

Mekanisme pengawasan secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Penetapan standar kegiatan

2. Menyusun umpan balik (feedback)

3. Pembandingan kegiatan dengan standar

4. Mengukur penyimpangan


5. Melakukan tindakan perbaikan yang diperlukan

E. Jenis Pengendalian

Pengendalian dapat dibedakan berdasar beberapa aspek, yaitu :

1. Aspek waktu

2. aspek obyek

3. Aspek subyek

Sehingga jika dilihat dari aspek tersebut diatas, pengendalian dapat dibedakan menjadi :

a. Atas dasar aspek waktu :

-- Pengendalian preventif ; pengendalian yang dilakukan pada saat proses pekerjaan sedang

berjalan.

-- Pengendalian Represif ; pengendalian yang dilakukan setelah pekerjaan selesai.

b. Atas dasar aspek obyek :

-- Pengendalian Administratif ; yang dilakukan dibidang administrasi

-- Pengendalian Operatif ; dilakukan dibidang opersional

c. Atas dasae aspek subyek :

-- Pengendalian Interen ; pengendalian yang ditujuan pada pelaku fungsi-fungsi manajemen

-- Pengendalian eksteren ; ditujukan pada pelaku diluar fungsi-fungsi manajemen

F. Langkah - Langkah Pengendalian

Secara umum, pengendalian dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :

1. Penetapan standar dan metode pengukuran kinerja

2. Mengukur kegiatan

3. Membandingkan hasil pengendalian dengan hasil kegiatan

4. Melakukan tindakan korektif terhadap penyimpangan yang terjadi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

saya siap menerima komentar asal jangan melakukan pelanggaaran ok